Kenapa orang Bali suka bermain layang layang?
Why do Balinese people like to fly kites?
Layang-layang menjadi simbol hubungan antara manusia dengan alam dengan angin sebagai medium yang mengubungkan bumi dan langit
Kites are a symbol of the relationship between humans and nature, with the wind serving as a medium that connects the earth and the sky.
Pembuatan layang-layang bersama-sama membuat warga menjadi lebih dekat satu sama lain.
Making kites together brings people in the community closer to one another.
Dalam agama Hindu Bali, layang-layang Janggan dianggap sebagai manifestasi naga Basuki yang menjaga kestabilan dunia.
In Balinese Hinduism, the Janggan kite is considered a manifestation of the dragon Basuki, who maintains the stability of the world.
Buat petani, layang-layang menjadi bentuk rasa syukur setelah panen.
For farmers, kites are a form of gratitude after the harvest.
Biasanya di antara bulan Mei sampai September, waktu ada banyak angin langit dipenuhi dengan layang-layang.
Usually, between May and September, when the wind is plentiful, the sky is filled with kites.
Tentu saja, sebagai pulau yang terkenal dengan karya seninya layang-layang juga menjadi bentuk ekspresi seni masyarakat Bali.
Of course, as an island known for its art, kites are also a form of artistic expression for the Balinese people.
Layang-layang yang terbang tinggi di langit sering diasosiasikan dengan kebebasan dan kemandirian.
Kites flying high in the sky are often associated with freedom and independence.